Minggu, 16 Juni 2013

For you


    A Dreamly Girl
 S
uasana pagi itu gaduh dengan pembicaraan dua temanku yang super bawel. Seperti biasa Tiara dan Franda sedang membicarakan seorang cowok baru angkatan kita. Karena kita baru saja menjadi siswa baru di salah satu sekolah favorit  di kotaku      yaitu SMA Pembangunan, Bandung. Cowok yang mereka bicarakan merupakan anak dari salah satu guru yang mengajar di sekolahku, dengar-dengar anaknya keren dan punya lesung pipi.          
           Waktu itu Tiara bertanya padaku, “Eh, ta ada cowok kece  kayaknya?? Lo  gak suka??  Friska aja ngebicaraain dia mulu,  gua tanya gak ngaku suka apa gak??”
           “Kenapa, bodo mau dia kece kek, ganteng kek, keren kek, masalah buat saya??” dengan sewot aku jawabnya.
          “Ahh, dasar lu ta gua sumpahin suka sama dia lu??” sahutnya.
          Aku pun melengos dan kembali ke buku bacaanku. Dalam hati aku menggerutu, apa’an juga cowok mulu di bicarain?? Sambil komat kamit. Tiara malah ketawa melihat tingkahku. 
                                                                                  ***
H
ari itu hari jum’at dan kelasku jam pertama ada pelajaran olahraga. Sebelum kita olahraga kita melakukan pemanasan dengan melakukan lari kecil mengelilingi lapangan. Dan waktu itu anak dari guru kita yang lagi heboh di bicarain datang, dan aku pun gak mau tau tentang itu. Temanku sambil bisik-bisik membicarakan dia, aku melirik sebentar ke kaca mobil yang di tumpanginya. Dalam hati aku bergumam, ooo itu orangnya, hemm dasar teman-teman.
            Tiara tiba- tiba mencubit aku dan berbisik “sssts kece kan?? Hayoo naksir??”
             Dengan refleks aku teriak, “Enggakk! Kata siapa??”
             Orang itupun menoleh ke aku dan aku sangat malu. Tetapi Tiara malah cekikikan           menertawakanku. Lalu aku cubit dia, tapi malah mengejekku.
          “Wekkk ciee Dita mulai sukaa tuhh ciee ??,”ejek Tiara.
           Pipiku merah, dan teman teman seperti regu kor menyorak’kiku.
          “Huuuuuu....,” seru mereka serempak.
           Hari itu merupakan hari paling menyebalkan. Rasanya aku ingin sekali sampai di rumah. Dan mengadukannya pada kucing kesayanganku.
                                                                                    ***
         Semakin hari teman-remanku semakin gencar membicarakan anak itu, yang ternyata bernama Leo tepatnya M. Leo Ramadhan. Mungkin lahirnya pas hari idhul fitri makanya namanya seperti itu. Padahal sebentar lagi ulangan MID semester akan segera di adakan, tetapi teman-temanku masa bodoh dan tentunya anak itu yang selalu di bahas. Apa gak bosan mereka membahas orang itu. Bisa bisa jadi TTWW tuh?? Xixixi .
          Ulangan Mid sudah di depan mata. Dan waktu itu Mid sedang berlangsung waktu berjalan baru satu jam tetapi Leo sudah keluar dari kelasnya dan lewat di depan ruanganku. Dan spontan ruanganku jadi gaduh. “Ahhh, apa-apaan sih teman-teman ini, seperti lihat artis saja,” celotehku.
         “Huuu,!!!” teman-temanku menimpali.
           Pengawas pun menenangkan kami agar tidak gaduh. Aku sempat berfikir apa dia sepintar itu, masak baru satu jam sudah keluar. Lalu aku pun kembali pada lembar jawabku yang sudah hampir penuh, karena ini pelajaran favoritku, Bahasa Inggris. Akhirnya aku selesai dan keluar dari ruang kelas. Aku pun pergi ke masjid untuk sholat, karena hari itu hari terakhir kita ulangan. 




 Belum jadi ini, masih setengah hehe :D Ini cerpennya tentang seseorang :D liat ya kamu :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar