Senin, 24 Juni 2013

Kamu dan Aku

Ahh... persahabatan yang singkat yang terjad antara aku denganmu,, senang dan sedih kita lewati bersama. Kamu sahabatku yang tak mungkin aku lupakan. Kamu juga yang selalu mendengarkan keluh kesahku selama ini. Ya kamu Ucik Kumalasari murid yang lincah dan menyenangkan. Aku sangat beruntung bisa mempunyai sahabat sepertimu. Kamu gak pernah sekalipun marah denganku walaupun sering kali aku membuatmu kesal dan marah, tak pernah aku liat raut wajahmu marah padaku. Kamu selalu tersenyum kepadaku. Walaupun sekarang kita gak mungkin bersama-sama lagi. Aku akan selalu mengingatmu, kamu sahabat dan teman sebangku terbaikku. Aku akan kangen semua tentang kamu. Ketika aku yang selalu gak pernah segera connect dan kamu pura-pura marah padaku, lalu dengan tampang rsa bersalah aku tanya " napa cik :3" ahh aku akan kangen masa-masa itu. Walau perbedaan jurusan ini, aku pasti akan merasa seperti duduk denganmu. Kenangan indah ini aku akan selalu mengingatmu :)

Rabu, 19 Juni 2013

Ini gak mungkin terjadi :)

Apa masih jaman itu yang namanya Teman makan teman, atau pagar makan tanaman, haha sulit di bayngkan. Jika dalam kehidupan pertemanan masih saja ada yang namanya teman makan teman. Tetapi masih banyak juga loh itu terjadi di kalangan anak remaja jaman sekarang, maybe malahan di jadikan hobby. Hahaha hobby orang bodoh yang gak ounya tujuan *ups. Bukannya nyidir juga sih ya. Ini bicara fakta. Fakta yang terjadi pada Remaja jaman sekarang. Contohnya sekarang yang aku alamin *curhatlagi* . Sebenernya sih ya, ini bukan urusanku juga. Tapii sakitt hati bosss!! :D masak sih temen yang sudah kita anggap jadi sodara nusuk kita dari belakang, kan gak banget. Pas di tanya terus di tegur, jawabnya apa coba ""Aku pengen punya banyak temen" gituh alasannya, sulit untuk di terima. Bukan waktu itu aja, lagi-lagi orangnya buat masalah. kalau sekali gak apa-apa aku masih bisa terima tapi ini berkali-kali. perlu di pertnayakan. Ah tapi untung saja aku memaklumi semua itu.Aku lebih memilih berteman dari pada harus berantem soal cowok. Berfikir positifnya ajalah daripada yang engga-engga, nyelakain diri sendiri lagi nanti jadinya. Keep positif thinking Mita. Semua itu tergantung di kamunya. Turutin kata hati. Jangan percaya dengan dejaVumu.*sedikitboleh*  jangan terus pake logika. Pake hati *janganketerusan*. Sekian duluu byee :)

Potato's

Ini ceritaku tentang kentang :). sulit di ungkapkan apalagi di logika, mungkin bagi orang lain ini itu alay dan lebay :O. tapi memang ini kenyataanya. Hampir 1 tahun perasaan paling gak ngeh sedunia ini singgah. Tetapi aku gak habis pikir dengan jalan pikiir logika dan hati. Kenapa ini harus ada. sedangkan seseorang yg kita pikirkan ini secuilpun gak tau tentang itu. Sungguh bodoh perasaan ini. Tapi aku gak mungkin menyalahkan perasaan yang gak bersalah itu. aku pun gak bisa munafik dan menyangkal semua ini. Ahh sudahlah, biarkan saja. Semoga kentang segera tau tentang ini. Amiinn :)

Selasa, 18 Juni 2013

Logika

Seperti pagi ini, Dunia pagi ini masih sama dengan kemarin. Tak terlalu banyak perubahan yang terjadi. Tapi dalam ambang logika ku. Pagi ini aku seperti orang linglung yang tak tau arah tujuan untuk berlari, berlari dari kenyataan yang sedang terjadi antara harus atau tidak. Cukup sederhana kata yang sedang berkicau di dalam pikiranku. Tapi kata yang sesederhana itulah yang membuat ku tak punya arah. Andai hati ini bisa bicara tanpa ada pergejolakan, keadaan seperti ini tak akan terjadi. Andai aku bisa lebih menyikapinya.
Sungguh bingung dengan perkicauan ini, harus, tidak, harus, tidak. Ahh payah!!!
Sebenarnya yang bergejolak hati ini. Antara mampu dan tak mampu. Hidupku ya pilihanku. Tapi aku tidak bisa memilih.Bergerakku random. Sulit untuk di bayangkan, kamu, kamu yang membuat sulit, mempersulit Mita. Kapan Mita bisa tidak mempersulit keadaan. Sudahlah jangan menyalahkan dirimu sendiri. Kamu mempersulit. Yahh seperti itu kicauan-kicauan yang membuat random. Ambang logika yang memang sudah tak menentu.Sesederhana itu.

Minggu, 16 Juni 2013

For you


    A Dreamly Girl
 S
uasana pagi itu gaduh dengan pembicaraan dua temanku yang super bawel. Seperti biasa Tiara dan Franda sedang membicarakan seorang cowok baru angkatan kita. Karena kita baru saja menjadi siswa baru di salah satu sekolah favorit  di kotaku      yaitu SMA Pembangunan, Bandung. Cowok yang mereka bicarakan merupakan anak dari salah satu guru yang mengajar di sekolahku, dengar-dengar anaknya keren dan punya lesung pipi.          
           Waktu itu Tiara bertanya padaku, “Eh, ta ada cowok kece  kayaknya?? Lo  gak suka??  Friska aja ngebicaraain dia mulu,  gua tanya gak ngaku suka apa gak??”
           “Kenapa, bodo mau dia kece kek, ganteng kek, keren kek, masalah buat saya??” dengan sewot aku jawabnya.
          “Ahh, dasar lu ta gua sumpahin suka sama dia lu??” sahutnya.
          Aku pun melengos dan kembali ke buku bacaanku. Dalam hati aku menggerutu, apa’an juga cowok mulu di bicarain?? Sambil komat kamit. Tiara malah ketawa melihat tingkahku. 
                                                                                  ***
H
ari itu hari jum’at dan kelasku jam pertama ada pelajaran olahraga. Sebelum kita olahraga kita melakukan pemanasan dengan melakukan lari kecil mengelilingi lapangan. Dan waktu itu anak dari guru kita yang lagi heboh di bicarain datang, dan aku pun gak mau tau tentang itu. Temanku sambil bisik-bisik membicarakan dia, aku melirik sebentar ke kaca mobil yang di tumpanginya. Dalam hati aku bergumam, ooo itu orangnya, hemm dasar teman-teman.
            Tiara tiba- tiba mencubit aku dan berbisik “sssts kece kan?? Hayoo naksir??”
             Dengan refleks aku teriak, “Enggakk! Kata siapa??”
             Orang itupun menoleh ke aku dan aku sangat malu. Tetapi Tiara malah cekikikan           menertawakanku. Lalu aku cubit dia, tapi malah mengejekku.
          “Wekkk ciee Dita mulai sukaa tuhh ciee ??,”ejek Tiara.
           Pipiku merah, dan teman teman seperti regu kor menyorak’kiku.
          “Huuuuuu....,” seru mereka serempak.
           Hari itu merupakan hari paling menyebalkan. Rasanya aku ingin sekali sampai di rumah. Dan mengadukannya pada kucing kesayanganku.
                                                                                    ***
         Semakin hari teman-remanku semakin gencar membicarakan anak itu, yang ternyata bernama Leo tepatnya M. Leo Ramadhan. Mungkin lahirnya pas hari idhul fitri makanya namanya seperti itu. Padahal sebentar lagi ulangan MID semester akan segera di adakan, tetapi teman-temanku masa bodoh dan tentunya anak itu yang selalu di bahas. Apa gak bosan mereka membahas orang itu. Bisa bisa jadi TTWW tuh?? Xixixi .
          Ulangan Mid sudah di depan mata. Dan waktu itu Mid sedang berlangsung waktu berjalan baru satu jam tetapi Leo sudah keluar dari kelasnya dan lewat di depan ruanganku. Dan spontan ruanganku jadi gaduh. “Ahhh, apa-apaan sih teman-teman ini, seperti lihat artis saja,” celotehku.
         “Huuu,!!!” teman-temanku menimpali.
           Pengawas pun menenangkan kami agar tidak gaduh. Aku sempat berfikir apa dia sepintar itu, masak baru satu jam sudah keluar. Lalu aku pun kembali pada lembar jawabku yang sudah hampir penuh, karena ini pelajaran favoritku, Bahasa Inggris. Akhirnya aku selesai dan keluar dari ruang kelas. Aku pun pergi ke masjid untuk sholat, karena hari itu hari terakhir kita ulangan. 




 Belum jadi ini, masih setengah hehe :D Ini cerpennya tentang seseorang :D liat ya kamu :D

Perubahan


Agen Perubahan                                            
Kata  bu Lilis kita adalah agen PERUBAHAN. Ya agen perubahan orang yang merubah segala yang salah di mulai dari yang kecil sampai ke yang fatal. Banyak orang yang gak sadar akan pentingnya perubahan, seperti rumah yang seperti kapal pecah kalian pernah kan liat rumah yang berantakan abis atau jangan jangan kalian sendiri yang ngalaminnya??? Ayo mulai dari sekarang kita tata dan terjad perubahan. Kalian juga harus sadar kita hidup di dunia cuma sebentar. Jangan sia sia kan waktu yang telah kalian buang secara sia sia Cuma untuk berhura hura dan bercanda kesana kemari. Manfaatkan waktumu sebaik mungkin, membuat jadwal dan planning. Yakinlah semua gak akan berbenturan dan kamu gak akan keteteran.
Planning itu penting di dalam menjalani kehidupan, tanpa planning hidup kita akan berantakan. Rencanakanlah apa yang akan kita lakukan esok lusa dan seterusnya. Rencanakan segala hal. Walaupun planning gak menjamin 100 % kita akan sukses tapi seenggaknya kita akan terus berusaha untuk mencapai planning planning yang telah kita buat. Dengan di sertai doa dan usaha semua itu insyaallah akan tercapai. Allah gak mungkin tega terhadap hambanya yang telah berusaha. Jika planning kita belum berhasil ambillah hikmahnya, pikirkan kembali apa yang salah?? Mungkin Allah memiliki rencana yang lebih indah di banding kegagalan itu semua asalkan kita terus berusaha.
Di dalam planning itu sendiri kita juga harus sadar tentang semua yang ada di sekitar kita entah itu benda mati apa hidup. Tapi kebannyakan orang orang tidak memperhatikan benda mati. Ya benda mati seperti tumbuhan, hewan, sampah, air, cahaya , udara yang ternyata jika kita tanpa mereka kita tidak bisa berbuat apa apa. Tanpa mereka mungkin kita akan kebinggungan atau malahan kita akan mati. Dengan sedikit kekreatifan sampah sampah bisa menjadi berharga dan memounyai nilai jual tinggi dan laba yang besar. Tapi masyarakat perkotaan tak sadar tentang itu semua. Mereka lebih suka menebangi hutan yang menjadi pelindung di waktu banjir. Serba instan juga yang menyebabkan dunia ini semakin panas. Harus banyak sekali kesadaran kesaadarn yang harus mereka lakukan, tumbuhan yang mereka tebangi di hutan tanpa ada tebang pilih juga membuat tumbuhan tumbuhan itu menangis. Mereka juga pasti seperti kita jika tumbuhan tumbuhan di tebang mereka akan kehilangan. Sehingga mereka dendan seperti hujan mereka hanya menyerap air yang mereka butuhkan sehingga banjir terjadi. Coba kalian renungkan sejenak sudah berapa banyak kalian melukai mereka?? Segeralah melakukan perubahan dengan melakukan yang lebih baik???

Tere liye


Bangkitlah! Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin


Jatuh itu Sakit!
Jatuh secara langsung ataupun perlahan akan berujung pada rasa sakit. Rasa sakit yang terkadang membuat kita terlena, membenci, kesal dan yang terparah adalah kita lupa akan sebuah kata yaitu “Bangkit”
Ya, Bangkitlah jika kau terjatuh!.
Bangkit secara langsung ataupun perlahan sesuai dengan kemampuan kita. Anggaplah kejatuhan itu sebagai pelecut kebangkitan ke arah yang lebih baik. Seekor Kuda penarik pedati tak akan berlari bila tidak di pecut. Jika Kuda itu bisa berbicara atau bahkan berteriak, mungkin akan berkata “Aduh Sakit Tuanku!”  Setiap kali Kuda itu dipecut, ia akan berlari, semakin dipecut akan semakin kencang berlari… berlari dan maju tanpa pernah berkata atau membenci Sang Kusir yang memecutnya.
Sebuah kata bijak pernah tertuliskan oleh Tere Liye, yaitu :
“Daun yang jatuh tak pernah membenci angin. Dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan. Mengikhlaskan semuanya.” (Tere Liye, dikutip dari goodreads.com)
Tak Membenci akan kejatuhan. Membenci penyebab kejatuhan adalah sia-sia, sebab faktanya kita telah Jatuh. Rasa benci yang malah akan semakin membenamkan kejatuhan kita ke lubang yang lebih dalam. Ketika orang lain sudah selangkah atau dua langkah bangkit, kita masih saja berkutat dengan kebencian akan kejatuhan kita. Sia-sia.